RENUNGAN MINGGU AGUSTUS 2016
Hari Minggu Biasa XIX – 7 Agustus 2016
BcE. Keb. 18 : 6 – 9; Ibr. 11 : 1 – 2, 8 – 19 (Ibr. 11 : 1 – 2, 8 – 12); Luk. 12 : 32 – 48 (Luk. 12 : 35 – 40)
Orang bilang, “Hidup itu misteri”. Artinya, tidak seorang manusia pun dapat mengetahui dengan pasti, apa yang akan ia alami di hari yang akan datang. Bisa jadi, hari ini kita menjadi orang kaya dengan harta yang berlimpah ruah, tetapi keesokan harinya, kita mengalami kebangkrutan lalu jatuh miskin. Bisa saja saat ini kita nampak sehat dan kuat, tiba-tiba kita jatuh sakit kemudian meninggal. Menghadapi situasi hidup yang serba tidak pasti ini, kita perlu melakukan serangkaian upaya persiapan. Untuk menjaga agar kita tidak jatuh miskin karena kebangkrutan atau jatuh sakit secara tiba-tiba, kita bisa mengusahakannya dengan cara menabung atau mengikuti asuransi kesehatan. Tetapi bagaimana upaya/persiapan kita untuk mempertanggungjawabkan hidup kita kepada Allah
setelah kematian?
Dalam bacaan Injil, Yesus mengingatkan kita supaya tetap berjaga. Caranya? dengan memelihara “terang” yang ada pada kita supaya tetap bernyala. Kita diajak untuk selalu hidup benar sesuai dengan kehendak Allah. Hidup benar berarti melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada Allah, seperti menjaga tutur kata kita, supaya apa yang kita ucapkan tidak menyakiti hati orang lain. Menjaga tindak-tanduk perbuatan kita, supaya apa yang kita perbuat tidak melukai orang lain. Menjaga pikiran kita, supaya tidak membawa kita kepada kesesatan. Kita perlu dan harus melakukan ini sebagai bentuk persiapan kita menghadapi Sang Khalik, karena kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput. So, apa lagi yang kita tunggu? Sebelum semuanya terlambat, baiknya kita mulai dari sekarang untuk menata hidup kita! Selamat melakukannya!