Ini Diriku, Jadikanlah Alat-Mu

Sepenggal bait lagu “Persembahan Hati” yang menjadi judul tulisan ini terngiang di telingaku saat menulis tema bulan ini. Lagu yang nyaman didengar ini, sering dinyanyikan mengiringi persembahan pada Perayaan Ekaristi. Sebagai kaum awam, menjadi alat Tuhan dalam pelayanan iman-Nya tentu suatu kehormatan yang luar biasa dalam kehidupan kita. Mempersembahkan diri dan hati kita untuk perkara yang kekal, menyelaraskan tujuan kita dengan Tuhan.

Salah satu buah terindah dari Konsili Vatikan II (1962-1965) adalah membangkitkan kesadaran baru tentang peran kaum awam dalam pelayanan Gereja. Dalam Dekrit tersebut, Konsili Vatikan II mengatakan bahwa kaum awam ikut serta mengemban tugas imamat, kenabian, dan rajawi Kristus, menunaikan bagian mereka dalam perutusan segenap umat Allah dalam Gereja dan di dunia.

Undangan Konsili Vatikan II untuk merubah wajah Gereja, tidak hanya berorientasi pada kesadaran untuk melepaskan diri dari sikap “egosentrismenya,” tetapi betul-betul membawa pembaharuan atau perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, teristimewa dalam mengubah peran kaum awam di dalam pelayanan Gereja.

Selama ini, pelayanan itu hanya dikerjakan oleh kaum tertahbis (Imam). Dalam hidup menggereja saat ini, peran awam sangat penting sebab “tanpa kegiatan (peran/keterlibatan) itu, kerasulan para gembala sendiri kebanyakan tidak dapat memperbuahkan hasil yang sepenuhnya” (AA no. 10).

Pengembangan karya hidup menggereja tidak mungkin hanya ditangani oleh para Imam. Jumlah mereka terlalu sedikit, banyak hal yang harus ditangani. Makin majunya peradaban manusia, bertambahnya jumlah manusia, kemajuan ilmu-pengetahuan dan teknologi serta hubungan-hubungan antar manusia, menyebabkan masalah-masalah baru yang terkait dengan kehidupan adalah salah satu alasannya. Harus disadari bahwa kerasulan dalam Gereja bermuara pula ke dunia. Gereja tidak hadir di dunia ini untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Gereja hadir untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini.

Sekarang ini masih terdengar di mana-mana bahwa susah mencari kaum awam untuk terlibat dalam hidup aktif berparoki. Banyak dari mereka lebih suka aktif berpartisipasi lewat jalur informal-personal. Akan tetapi, awam harus memiliki keyakinan diri bahwa ia dapat berbuat sesuatu bagi jemaat paroki. Mungkin sekali bahwa ia hanya punya waktu sedikit atau sedikit kemampuan. “Ini diriku jadikanlah alat-Mu, T’rimalah Bapa persembahan hati.”

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.