TEMPO. CO, Roma – Vatikan menyatakan bahwa roti tak beragi yang disajikan selama Perjamuan Kudus dalam ibadah umat Katolik atau yang biasa disebut Hostia tidak bisa bebas gluten.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, 9 Juli 2017, Vatikan memutuskan Hostia dapat dibuat dengan organisme hasil rekayasa genetika. Tapi hostia rendah gluten diperbolehkan selama gandum memiliki cukup gluten untuk mendapatkan roti tanpa menggunakan aditif atau bahan tambahan lainnya.
Kardinal Robert Sarahdar Kongregasi Vatikan untuk Ibadat Ilahi dan Disiplin Sakramen mengatakan bahwa bimbingan itu diperlukan karena roti dan anggur Ekaristi dapat dengan mudah ditemukan di supermarket dan bahkan di internet.
Dalam sebuah surat yang diterbitkan Sabtu, 8 Juli 2017, Sarah juga mengingatkan kepada para Uskup bahwa hostia harus dibuat oleh orang – orang yang memiliki integritas.
Disebutkan menambahkan buah atau gula adalah penyalahgunaan berat.
“Sama sekali dilarang menggunakan anggur yang tidak memiliki keaslian atau asalnya yang diragukan,” bunyi surat itu seperti yang dilansir Time pada 10 Juli 2017. Ajaran Katolik mengatakan, roti dan anggur yang disajikan selama Ekaristi ini merupakan sakramen yang juga dikenal dengan nama Perjamuan Kudus. Seruan Vatikan ini telah dilansir berbagai media.