Tanpa terasa, Presidium Santa Perawan Penuh Kasih sudah memasuki usia yang ke-4. Setelah melalui perbincangan akhirnya diputuskan untuk mengadakan rekoleksi sebagai bentuk pembekalan dan “re-charge” bagi anggota presidium. Maka pada tanggal 23 Juli 2017, dilaksanakanlah rekoleksi bertempat di Biara SMM, Ciumbuleuit dengan narasumber Rm. Ariston, SMM. Rekoleksi dihadiri oleh anggota aktif dan auxilier. Berhubung kapasitas di biara SMM tidaklah besar, maka peserta dibatasi hanya sekitar 20 orang saja.
Menjadi seorang legioner adalah suatu panggilan dari Bunda Maria. Mungkin pada awalnya seseorang menjadi legioner hanya dengan motivasi yang dangkal (sekedar ikut-ikutan). Setelah melalui proses yang panjang, apabila orang tersebut memang terpanggil, maka dia akan tetap setia dan bertahan menjadi seorang legioner. Inti spiritualitas dari Legio Maria adalah iman untuk mencapai kesucian diri (kesadaran untuk terus menerus memperbaiki kelemahan diri). Mereka kemudian membagikan iman yang dihayati itu kepada orang lain, untuk membangun kerajaan Allah di dunia, melalui doa, amal karya, puasa,dan pantang dengan meneladan jiwa Bunda Maria yang rendah hati, tulus, beriman teguh, dll.
Udara yang sejuk membuat mata terasa berat. Namun tetaplah banyak yang bisa mereka timba dari Romo Ariston untuk menambah wawasan bagaimana sesungguhnya spiritualitas Legio Maria yang harus dihidupi. Semoga mereka yang hadir dapat meresapinya dan terutama melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Rangkaian pembekalan ditutup dengan Misa. Kembali Romo Ariston memberikan renungan yang menarik mengenai analogi pencampuran “cat putih dan cat hitam.” Untuk membuat warna abu-abu menjadi lebih terang, maka harus ditambahkan lebih banyak cat putih. Demikian juga dalam kehidupan, mungkin kita tidak bisa meniadakan “kejahatan” (kejahatan bukan hanya perbuatan membunuh, merampok, tapi korupsi, menipu, fitnah, gossip juga termasuk). Tapi kita bisa menebarkan kebaikan untuk meminimalkan “kejahatan” di sekitar kita. Niat yang tulus pasti akan disempurnakan oleh Tuhan. Semoga renungan yang sederhana ini dapat memotivasi kita semua.