Seorang anak muda laki-laki tampak gelisah dan bolak-balik memainkan Hp-nya. Ia sedang berada dalam antrian untuk mengaku dosa.Ternyata pemuda ini berasal dari luar kota Bandung dan mempertanyakan tata cara pengakuan di gereja ini. Ia tampak lega setelah dijelaskan, dan ternyata sama dengan apa yang biasa dilakukannya di paroki asalnya.
Selasa malam, 11 Desember 2018, umat paroki mengikuti ibadat tobat yang dilanjutkan dengan penerimaan Sakramen Rekonsiliasi. Tentunya semua dalam rangka persiapan merayakan Hari Natal. Tepat pukul 18.00 Pak Anton memulai ibadat tobat hingga sekitar pukul 18.35. Tak banyak umat yang hadir mengikuti ibadat ini. Siapa nyana, ternyata banyak yang langsung hadir untuk antri di ruang pengakuan dosa. Delapan orang imam dari Dekanat Bandung Selatan (Rm. Liem, Rm. Siswa, Rm. Willy, Rm. Adianta, Rm. Abi, Rm. Maman, Rm. Uung, dan Rm. Dedi) tampak dengan sabar melayani para peniten.
Sekitar pukul 21.05 imam terakhir, Rm. Adianta, akhirnya menyelesaikan tugasnya. Beliau segera bergabung dengan rekan imam lainnya di ruang Bina Kasih untuk santap malam bersama. Wajah-wajah lega menghiasi mereka yang telah menerima sakramen ini.
Syukur pada Gereja yang telah menyediakan sarana untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama. Terima kasih juga kepada semua imam yang dengan penuh kasih telah memberi kelegaan kepada umat-Nya. Semoga kita tidak pernah ragu untuk menggunakan sarana ini, tidak hanya menjelang hari-hari raya saja, tapi juga setiap saat, ketika dirasa “kain putih” jiwa kita mulai menguning. Selamat mempersiapkan Natal. (Cynthia/Red)