Hari Minggu Biasa ke-18 (Minggu, 2 Agustus 2020)
Dalam masa-masa sulit pandemi wabah virus corona seperti sekarang ini, tidak jarang manusia mempertanyakan dimana letak kemahakuasaan Allah. Hal ini sangat manusiawi mengingat dalam kondisi seperti ini, manusia seolah berada di titik nadir dalam kehidupannya. Manusia tidak berdaya, lemah, tak mampu berbuat apapun selain hanya berharap kepada bantuan Allah. Lantas dimanakah Allah bersembunyi?
Bacaan-bacaan hari minggu ini mencoba menjawab teka-teki pertanyaan manusia tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah. Dalam bacaan pertama (1 Raj. 19 : 9a, 11 – 13a), Allah hadir menyatakan diri-Nya kepada nabi Elia di gunung Horeb dikala nabi Elia sedang dalam persembunyiannya dari kejaran para penyembah Baal. Allah menyatakan diri-Nya kepada nabi Elia untuk meneguhkan iman Elia, sekaligus untuk mengutus nabi Elia melaksanakan tugasnya.
Dalam bacaan kedua (Rom. 9 : 1 – 5), rasul Paulus menegaskan kepada jemaatnya di Roma bahwa Allah mengasihi mereka sebagaimana Allah sendiri yang memilih Israel sebagai bangsa pilihan-Nya. Hal ini dilakukan rasul Paulus untuk meneguhkan iman jemaatnya yang sedang goyah. Dan sebagai puncaknya, bacaan Injil dengan gagah menceritakan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya dalam diri Yesus Kristus, Putera-Nya. Di kala para rasul terombang-ambing di tengah laut karena angin sakal, Yesus datang dengan berjalan di atas air dan meredakan gelombang besar. Sekali lagi, hal itu dilakukan Yesus untuk menunjukan kemahakuasaan Allah, sekaligus untuk meneguhkan iman para rasul. Pertanyaannya: Apakah kita masih meragukan kemahakuasaan Allah kita?? Ingatlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Allah senantiasa beserta kita dan Allah hanya akan menunjukkan kemahakuasaan-Nya kepada mereka yang ber-IMAN kepada-Nya. Selamat merenungkan.