Merayakan Keberagaman di Tengah Pandemi

Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa minggu ini, perayaan Ekaristi sebagai sumber, ungkapan syukur dan kekuatan iman harus kembali dirayakan secara ‘online’ oleh umat beriman. Gereja sebagai tempat ibadah kembali ‘ditutup’ tanpa perayaan Ekaristi yang dihadiri oleh umat beriman. Kegiatan peribadatan dibatasi. Interaksi dan persekutuan di dalam peribadatan juga dikurangi. Kesunyian Gereja sebagai tempat ibadah pun menyingkap kerinduan untuk kembali berkumpul merayakan pesta syukur yang menawarkan santapan rohani.

Di tengah kesunyian gedung Gereja, kita semua berusaha untuk tetap merawat dan menumbuhkan iman di masa pandemi ini. Bertahan dan bertekun di dalam doa dan perayaan ekaristi ‘online’, ternyata juga memberikan kesadaran kita semua untuk tetap mewujudkan iman dengan mengasah belarasa kita untuk tetap peduli kepada orang-orang yang sedang mengalami kesulitan di masa pandemi ini. Kepedulian itu terungkap kepada mereka yang sakit terpapar virus covid-19, mereka yang meninggal, keluarga yang ditinggalkan, bahkan keluarga yang mengalami dampak ekonomi di masa ini.

Gereja sebagai persekutan umat beriman pun tetap ‘berhimpun’ dalam semangat belarasa untuk sungguh hadir dan berada untuk mereka yang membutuhkan uluran perhatian dan dukungan. Paroki St. Martinus, Bandung melalui (komunitas-komunitas) kelompok kategorial di dalamnya dan secara khusus pastoral care satgas covid 19, sungguh berusaha untuk merawat iman seluruh umat dengan mau peduli, memperhatikan, dan membantu mereka yang membutuhkan pertolongan di masa sulit ini.

Beberapa kelompok telah memulainya dengan membantu mereka dengan membagikan nasi bungkus, membantu usaha mereka dengan membeli jasa atau produk yang mereka jual, memberikan sembako, menyediakan oksigen, memasak dan menyediakan makanan, vitamin, obat untuk tetangga yang sedang isoman, menyediakan layanan konsultasi dokter, dsb. Tentu, belarasa itu tidak hanya terbatas untuk menolong umat kristiani saja. Sejatinya, belarasa itu senantiasa terwujud bagi mereka “manusia yang berharga” tanpa membedakan agama, ras, golongan dan budaya.

Belarasa kepada semua manusia tanpa membedakan agama, ras, golongan, dan budaya adalah panggilan kita umat kristiani yang sungguh mengalami dan meyakini bahwa Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8) dan kasih adalah jantung hati Ajaran Sosial Gereja (Paus Benediktus XVI, Civ 2). Perjalanan iman kita sejatinya adalah usaha untuk semakin mengenal dan menyertai Kristus. Kita mengenal Kristus dalam saudara-saudari kita “yang paling hina” (Mat 25:40), memilih untuk memperhatikan yang miskin, menolong mereka yang sakit dan membutuhkan pertolongan. Itulah cara kita semakin mengenali, mengasihi dan menyertai Kristus dalam hidup kita saat ini. Yang tak kalah penting, semua itu kita wujudkan tanpa membeda-bedakan agama, ras, golongan dan budaya apapun.

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama semakin merawat iman kita di masa pandemi ini dengan wujud belarasa kita kepada sesama kita. Kita perlu mengasah kasih itu, dengan selalu menjalin hubungan pribadi dengan Yesus secara intensif. Bahkan, kasih itu akan mengalir dengan tindakan nyata kita kepada sesama. Seperti yang dikatakan Charles de Foucauld, ‘Apa yang hati Yesus inginkan, akan kulakukan’.

Semoga, sekecil dan sesederhana apapun yang bisa kita berikan kepada sesama kita di masa pandemi ini semakin mengasah kemanusiaan kita di tengah keberagaman sebagai bangsa Indonesia. Lebih-lebih, kemerdekaan bangsa kita, membuat kita dapat semakin menghargai, menghormati dan merayakan keberagaman ras, agama, golongan, dan budaya. Semoga, semangat kemerdekaan juga memampukan bangsa kita dalam menghadapi pandemi ini.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.