Pada bulan Juni, kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Terkait dengan itu, saya ingin membahas mengenai Madah Ekaristi (Lauda Sion Salvatorem), yang akan dinyanyikan pada Misa nanti oleh pemazmur sebelum Bait Pengantar Injil. Lagu ini ditulis oleh Santo Thomas Aquinas. Dia tidak hanya menulis madah tersebut, namun ada lagi lima madah lain. Berikut pembahasan singkatnya.
Santo Thomas Aquinas dikenal memiliki devosi yang tinggi terhadap Ekaristi Kudus. Begitu tingginya devosi tersebut hingga hampir setiap gambar dirinya dibubuhi monstran bentuk matahari (solar monstrance) di depan dada sebagai penanda khas yang membedakan dia dari orang kudus Dominikan lain.
Pada tahun 2010, di malam Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Paus Benediktus XVI memberikan katekesis dalam tiga bagian tentang Aquinas. Salah satunya, Bapa Suci berbicara mengenai peran sang Doctor Angelicus dalam perayaan Tubuh dan Darah Tuhan: “Paus Urbanus IV, yang sangat menghormati [Aquinas], memintanya menulis teks himne liturgis untuk Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan, sebuah perayaan yang ditetapkan setelah terjadinya mukjizat Ekaristi di Bologna. Thomas memiliki jiwa Ekaristis yang begitu elok. Himne-himne paling indah yang dinyanyikan dalam Liturgi Suci Gereja ketika merayakan misteri Kehadiran Nyata Tubuh dan Darah Tuhan di dalam Ekaristi berhubungan dengan iman dan kearifan teologisnya.”
Atas permintaan Paus Urbanus IV, pada tahun 1264, Thomas Aquinas mengarang lima madah Ekaristi. Saya di sini mencantumkan tiga madah yang ada di Puji Syukur. Dua madah lain: Verbum Supernum Prodiens dan Sacris Solemniis belum ada di Puji Syukur. Yang mungkin menarik: Sacris Solemniis lebih dikenal dua bait terakhirnya yang sering dinyanyikan terpisah dan diberi judul Panis Angelicus.
Pange Lingua Gloriosi (PS 501. Mari Kita Memadahkan)
Pange Lingua Gloriosi adalah himne yang ditulis untuk Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan. Himne ini juga dinyanyikan pada hari Kamis Putih, yaitu pada perarakan Sakramen Mahakudus dari gereja menuju tempat Tuguran. Dua bait terakhir dari himne ini sering dinyanyikan terpisah pada saat Adorasi dan diberi judul Tantum Ergo.
Adoro Te Devote (PS 560. Allah yang Tersamar)
Adoro Te Devote mengandung indulgensi 100 hari bagi imam, dan berdasarkan dekrit S.C. Indulgent tertanggal 17 Juni 1895, indulgensi ini diperpanjang sehingga mencakup semua umat beriman yang menyanyikannya dengan sungguh-sungguh.
Lauda Sion Salvatorem (PS 556. Sion, Puji Penyelamat)
Madah (Sekuensia) ini dengan jelas menyatakan salah satu artikel iman Katolik yaitu transubstansiasi (= roti dan anggur yang telah dikonsekrasi adalah sungguh Tubuh dan Darah Tuhan). Seperti keempat madah lainnya, empat bait terakhir madah seringkali dinyanyikan terpisah sebagai Ecce Panis Angelorum. Madah ini secara khusus dinyanyikan pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus sebelum Bait Pengantar Injil. Pemazmur biasanya mengenal lagu ini dengan sebutan Madah/Sekuensia Ekaristi. Di Indonesia, meskipun sebenarnya lagu ini memiliki 24 bait, hanya dinyanyikan ayat 1-8 saja.