Kan. 851.1 mengatakan bahwa para Katekumen haruslah dipersiapkan dengan semestinya sebelum mereka menerima Sakramen Baptis. Tentu saja demikian, karena iman itu tidak bisa sekali jadi. Ia memerlukan proses agar sungguh matang.
Ada beberapa tahap yang harus dijalani seorang katekumen, yaitu: Seorang calon mulai dengan masa Simpatisan (Masa 1: Pra Katekumenat) selama +/- 2 bulan sejak ia mendaftarkan diri untuk mengikuti persiapan Baptis. Di situ motivasinya dijernihkan. Ketika ia sungguh mulai bertobat dan beriman, ia dapat diterima oleh umat setempat sebagai seorang Katekumenat. Lewat suatu upacara, ia dilantik menjadi katekumen (pelantikan Tahap 1)
Calon kemudian mengikuti pelajaran agama (Masa 2: Masa Katekumenat). Kira-kira setahun penuh atau 40-50 kali. Dalam masa ini, sikap-sikap kristiani ditanamkan, ia pun mulai berinteraksi dengan umat lain di lingkungannya. Dengan perjalanan waktu, imannya pun akan berkembang. Mungkin dilakukan tes. Mereka yang lulus, akan masuk ke Tahap 2: Upacara Pemilihan Calon Baptis.
Lewat tahap ini, mereka masuk dalam masa persiapan terakhir untuk penerimaan Sakramen Baptis (Masa ke-3). Ketika persiapan ini selesai, calon itu diperkenankan menerima Sakramen Inisiasi (Baptis, Ekaristi, Krisma) sehingga ia menjadi anggota penuh dari gereja.
Selesaikah? Belum… Para baptisan baru idealnya mas ih mengikut I pembinaan. Baptis bukanlah final, tapi awal dari hidup yang baru. Maka mereka diajak untuk mengikuti Masa Pendalaman Iman (Mistagogi).
Nah, pada hari Minggu, 6 Agustus 2017, telah dilaksanakan pelantikan tahap pertama para calon katekumen. Siang itu, Rm. Willy melantik 26 orang, terdiri dari 15 orang anak-anak, dan 11 orang dewasa.
Para peserta diminta untuk membawa Kitab Suci, yang masingmasing kemudian diberkati oleh Rm. Willy. Pun para peserta, satu per satu menerima berkat dari Rm. Willy. Romo Willy menyampaikan pesan agar seluruh Katekumen setiap Minggu mengikuti Perayaan Ekaristi dan tetap percaya pada ajaran-Nya.
Selamat bertekun untuk para Katekumen. Terima kasih Romo Willy, terima kasih Bapak Sutikno dan Pak Sayoga yang sudah mendampingi.