“Communion of Communites” (kesatuan dari komunitas-komunitas), artinya gereja bukan dilihat sebagai sebuah institusi yang besar melainkan kesatuan dari berbagai macam komunitas yang ada. Oleh karenanya, hidup menggereja tidak bisa diukur dari kegiatan di paroki, tetapi jauh lebih penting bagaimana komunitas-komunitas yang ada di paroki, bisa menghidupi gereja. Salah satu dari komunitas itu, adalah lingkungan.
Gereja sebagai kesatuan dari berbagai komunitas orang beriman, membutuhkan pribadi-pribadi yang siap mengabdikan diri, meluangkan waktu dan tenaga, “berfungsi” sebagai roh dalam kegiatan menggereja di paroki, wilayah, dan lingkungan.
Iman adalah jawaban manusia atas perwahyuan Allah. Wahyu Allah adalah perkenalan dari Allah kepada manusia. Allah menjumpai manusia untuk menyampaikan rahasia dan kehendak-Nya yaitu keselamatan manusia. Orang beriman adalah orang yang menjawab ya atas perkenalan dari Allah. Manusia beriman harus berakar dalam pengalaman hidup sehari-hari.
Menjadi pengurus lingkungan adalah ujud nyata dalam menjawab perwahyuan Allah. Sebab menjadi pengurus lingkungan berarti menyediakan diri sebagai perantara rahmat dari Allah dan rahmat itu juga akan memperkaya iman kita. Itulah sesi pertama yang disampaikan oleh Rm. Gandhi.
Pada sesi ke-2, Rm. Willy menyampaikan tentang pelayanan Pastoral dan penerapan di kepengurusan lingkungan. Mengawali sesi ini dijelaskan, kaum beriman Kristianai adalah mereka yang dibaptis dan diinkorporasikan pada Kristus, dibentuk menjadi umat Allah dan karena itu dengan cara sendiri mengambil bagian dalam tugas imami, kenabian, dan rajawi Kristus.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan tentang arti Paroki, yaitu komunitas kaum beriman Kristiani tertentu yang dibentuk secara tetap dalam Gereja partikuler, yang reksa pastoralnya di bawah otoritas Uskup Diosesan dan dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya. Pastor Paroki akan bekerjasama dengan Pastor lainnya, juga kaum awam. Kaum awam ini akan bergabung dalam sebuah struktur kepengurusan Dewan Pastoral Paroki (DPP).
Paroki terdiri dari beberapa lingkungan. Lingkungan-lingkungan di paroki perlu ditata dengan tersedianya kepengurusan di lingkungan. Diharapkan lingkungan memiliki pengurus yang sesuai kebutuhan minimal. Yaitu ada ketua lingkungan, sekretaris, bendahara, Liturgi, Pewarta, Sosial, APK, OMK, serta koor lingkungan (bisa juga ditambahkan).
Itulah dua materi yang disampaikan dalam pembekalan pengurus lingkungan periode 2017-2020, yang diselenggarakan pada hari Minggu,13 Agustus 2017, diikuti oleh sekitar 70 orang peserta. Semoga dapat bemanfaat untuk meningkatkan pelayanan di lingkungan.