Jaman sekarang ini, sekurang-kurangnya sejak beberapa tahun terakhir betapa mudahnya kita mencari – menemukan dan membeli barang-barang kebutuhan hidup yang kita perlukan ke mana pun kita pergi. Hal itu terjadi sejak munculnya toko-toko serba ada model Alfa dan Indomart serta model-model yang lain. Bahkan mungkin anda masih ingat mereka dulu pada buka 24 jam tujuh hari tanpa hentim yang kemudian menjadi normal seperti sekarang ini sejak beberapa kejadian yang tidak diinginkan menimpa. Sekarang mereka suda tutup pada jam sepuluh malam
Kehadiran model berbelanja demikian menjadi berkah bagi banyak orang yang berkepentingan baik sebagai investor maupun sebagai penyelenggara dan juga konsumen, khususnya apabila kita dalam perjalanan. Jangan kuatir mereka ada dimana-mana, atau ketika ingat perlu sesuatu dalam perjalanan kita bertanya apakah mereka ada nggak ya disana? Kondisi dan suasana bersih, jelas – lengkap dan tertata serta tempat strategis menjadi promosi yang paling mengena. Anda mau cari apa? Ada di sebelah sana atau sini.
Namun di lain pihak kehadiran mereka juga menimbulkan bencana dan musibah besar bagi para pedagang warung-warung tradisional di mana-mana. Banyak yang akhirnya gulung tikar atau berganti jenis usaha. Syukur kalau kemudian usaha barunya bisa berjalan baik juga, karena memang perkaranya tidak sederhana. Yang bertahan harus berhadapan dengan kenyataan bahwa pangsa pasar mereka tinggal sedikit dan kecil sekali – seandainya masih ada! Orang-orang yang telah mengalami kemajuan secara ekonomis juga mulai beralih untuk bisa berbelanja di tempat yang lebih baik.
Masalah itu sekarang menjadi lebih berat lagi dengan kehadiran model belanja “online” dengan internet. Jangankan warung-warung kecil, mall-mall dan supermarket raksasa pun sekarang terancam gulung tikar di tempat-tempat mereka sempat berjaya beberapa tahun yang lalu. Apalagi jaman sekarang orang semakin mencari barang dari pada mencari orang, sehingga relasi pedagang-pelanggan menjadi sangat cair. Tersedianya begitu dan beragam banyak pilihan membuat orang berubah kebiasaan berbelanjanya.
Kalau belakangan ini pasar-pasar tradisional dibenahi dan dipugar sehingga menjadi lebih terkesan modern seperti supermarket dan tidak kalah dengan mall-mall, diharapkan pangsa pasar mereka juga naik lagi karena orang bisa berbelanja dengan nyaman dan aman. Tidak mudah mengubah pasar tradisional menjadi bersih tertib aman dan nyaman, karena seandainya bangunannya sudah di pugar jadi modern dan megah, belum tentu stigma-stigma lamanya sudah ditanggalkan. Jangan-jangan hanya kelihatan bersih selama satu dua minggu saja dan selanjutnya menjadi kumuh meskipun sudah modern!
Sebagai tempat usaha bagi masyarakat kebanyakan sesungguhnya pasar-pasar tradisional bisa menjadi tempat-tempat yang strategis untuk mengusahakan pemerataan ekonomi bagi seluruh bangsa. Betapa banyak orang hidup dan berusaha untuk memperoleh kemajuan dalam kehidupannya disana, kalau bukan ratusan pasti ribuan. Dalam rangka pemerataan kue pembangunan mungkin baik kalau sesekali kita belanja di tempat lain, sehingga ada keseimbangan pertumbuhan – tidak ada yang tertinggal lagi!