Berdasarkan data statistik terbaru, tingkat kesembuhan Covid 19 adalah sekitar 55,8%, artinya kalau orang terinfeksi dan jadi sakit kemungkinannya jadi sembuh adalah 55,8%, artinya bila seseorang terinfeksi kans untuk sembuh itu 55,8 %, itu tak melihat derajat sakitnya. Kalau sakitnya ringan mungkn akan lebih besar dari itu kalau dikelola dengan benar. Tapi untuk yang derajat lebih berat makin kurang dari 55,8%.
Sekarang kalau kita tinjau bagaimana menegakkan diagnosa Covid 19. Mulai dari gejala atau keluhan, pemeriksaan penunjang dari Rapid antibodi, rapid antigen, swab pcr, semua biayanya mahal dari ratusan sampai sekitar 1 juta. Yang terbaru buatan dalam negri Rp 20 000. Kita patut bangga metode pemeriksaan kita yang termurah. Tentu kita perlu mencari yang murah dan cepat, tapi akurat. Karena alat terbaru belum siap, maka yang termurah kita diagnosa dari gejala klinis. Berdasar statistik penelitian gejala klinis terpenting adalah adanya anosmia atau hilangnya penciuman. Gejala anosmia ditemukan pada 80% ini adalah gejala khas yang paling minimal. Jadi kalau ada panas, pilek, batuk dan seterusnya bila ditambah anosmia berarti diduga besar infeksi covid19. Anosmia adalah gejala hilang penciuman bau atau wangi. Anosmia dapat terjadi pada beberapa penyakit lain, tapi ini bisa dibedakan dengan penyakit lain oleh dokter. Ada laporan terbaru parosmia atau disosmia (salah penciuman) juga bisa jadi petunjuk ditegakannya diagnosa covid19, lebih dini. Ada tambahan terbaru gangguan mengecap atau ageusia (hilang rasa kecap lidah), bisa juga hypogesialklya itu kurang rasa kecap, atau dysgeusia (salah kecap). Gangguan saraf ini bisa saja sembuh tanpa pengobatan dalam 28 hari, tapi penyakit tambah berat karena virus sudah sampai ke paru paru.
Jadi konsultasikan dengan dokter pada saat awal, batas terakhir adalah kalau adanya anosmia dan ageusia atau hilang penciuman dan hilangnya rasa kecap, karena kemungkinan kesembuhannya tinggi, dan masih bisa dengan isolasi mandiri karena kalau sudah timbul yang lain seperti sesak, batuk berat lemas, dll sulit diobati dan harus di rumah sakit. Ingatlah rumah sakit pada penuh, kalau kita cepat mengobati lebih dini, kans untuk sembuh lebih besar. Covid dengan anosmia dapat disembuhkan asal sesuai protokol penanganan Covid. Carilah dokter yang cocok selama ini untuk mengkonsultasikan kondisinya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua.