Rabu tanggal 21 April 2021, kembali Komunitas doa Rosario Maria Pieta berjumpa dalam Zoom meeting untuk merayakan Paskah. Acara Paskah kali ini diikuti oleh 27 orang, dengan dihadiri Romo Yudhiantoro, yang bersedia mengisi renungan pada siang hari itu. Renungan kali ini diambil dari Injil Yohanes 6 ; 35 – 40. Dalam renungan kali ini , Romo Yudhi mengajak kita untuk merenungkan tentang *Akulah Roti Hidup”. Dalam Injil Yohanes ini menceritakan Yesus Sang Roti Hidup, yang dapat memberikan semangat, memperkuat dan meneguhkan iman kita, di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini. Sebagai manusia normal, secara manusiawi kita membutuhkan “ Suplai Makanan “ bagi kesehatan raga / jasmani kita.
Tetapi sebagai manusia yang beriman, secara rohanikitamembutuhkan “KasihTuhan“sebagai energi bagi kesehatan jiwa / spiritual kita. Kerinduan kita untuk dapat mengalami persatuan atau persekutuan dengan Tuhan, akan membuat kita bisa merasakan Kasih dan pengampunan dari Tuhan. Hal inilah yang memberikan energi bagi Rohani serta mengenyangkan jiwa kita. Apalagi kalau kita menyadari bahwa kita adalah manusia berdosa yang penuh kelemahan dan kerapuhan, maka kita sangat membutuhkan Kasih dan pengampunan Tuhan, agar energi dari Tuhan tersebut bisa menguatkan jiwa kita. Kadang secara fisik tubuh kita sehat tercukupi nutrisinya, tetapi secara rohani kondisi kita sungguh rapuh, lemah tidak berdaya dalam menghadapi hidup ini. Untuk itu, sebagai orang beriman kita harus menyadari bahwa kita memiliki Allah sumber kehidupan bagi kita, kita harus menyadari bahwa kita perlu adanya relasi dengan Tuhan Sang Pembawa Terang. Dengan demikian maka kita akan mendapatkan pemenuhan energi bagi kebutuhan jiwa / rohani kita. Jadi kita diharap untuk mau tinggal dalam Allah, seperti pada bacaan injil Yohanes 6 ; 35 – 40 , “ Akulah Roti Hidup, barang siapa datang kepada Ku, ia tidak akan lapar lagi dan barang siapa percaya kepadaKu dia tidak akan haus lagi “. Tinggal kita mau atau tidak kembali pada Sang sumber kehidupan agar kita menyadari , percaya, dan berserah bahwa Allahlah Roti Hidup yang bisa menjawab segala permasalahan yang kita alami, dalam situasi apapun. Bila kita tidak mau menyertakan Allah Sang Roti Hidup
dalam kehidupan kita, maka kita akan menjadi manusia yang sehat secara jasmani tapi rapuh secara rohani, karena kita tidak memiliki relasi yang baik dengan Allah.
Romo berharap agar kita bisa menghadapi segala permasalahan yang ada di hadapan kita dengan cara pandang Tuhan, tidak dengan cara pandang kita. Kita harus memiliki jiwa yang sehat, yang bisa menyingkirkan ego kita, tidak perlu dendam ataupun sakit hati dalam menghadapi segala permasalahan yang kita alami, apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.
Dengan demikian berarti kita menyadari bahwa Yesus hadir sebagai santapan rohani dalam hidup kita, yang mampu membuat kehidupan rohani kita lebih sehat. Seperti kita ketahui, bahwa santapan rohani yang baik bagi hidup kita adalah Ekaristi, yang dimasa pandemi ini sangat dirindukan oleh banyak orang. Kita percaya dengan Ekaristi, Yesus benar-benar hadir secara nyata dalam rupa hosti, roti kecil yang tidak mengenyangkan secara jasmani tapi mampu mengenyangkan secara rohani. Karena iman, dengan Ekaristi, kita percaya Tuhan memberikan sumber kekuatan dalam hidup kita, mengasihi kita, dan melalui Komuni Kudus itupula kita akan memperoleh berkat Keselamatan.
Marilah dalam hidup sehari-hari kita tetap memiliki hubungan yang mesra dengan Allah, mau tinggal dalam Allah, sehingga kita memiliki kekuatan Roti Hidup. Tetap memiliki Iman pada Allah, dan memiliki kasih pada sesama karena Tuhan sendiri yang memberikan KasihNya bagi kita. Amin. Terima kasih Romo St.A.Yudhiantoro telah memberi renungan tentang arti “Roti Hidup”. Berkah Dalem.