Setiap Perjumpaan, Pasti ada Perpisahan
Rabu, 14 April 2021 bertempat di Pasturan Kopo Permai H4 telah diadakan perpisahan dengan Romo Nasib dengan beberapa perwakilan dari DPP. Dimanakitaketahuibersama,setelah kurang lebih 2 tahun lamanya (tepatnya bulan Februari 2019) Romo Nasib bertugas di AAU Lanud Sulaiman, berkarya dan melayani Gereja St Martinus. Pada bulan April 2021 Romo Nasib mendapatkan tugas dari TNI untuk penempatan yang baru di Akademi Angkatan Udara Adisucipto Yogyakarta.
Tentunya banyak kenangan, kesan dan pesan selama Romo Nasib berkarya dan melayani di Gereja St Martius. Kesan dan pesan pertama kali disampaikan oleh Wakil Ketua DPP yaitu Bapak Andy Suryadi. Beliau menyampaikan dualitas kebanggaannya memiliki seorang imam sekaligus sebagai seorang Perwira TNI Angkatan AU bagi umat Keuskupan Bandung khususnya umat di St Martinus yang memberikan warna tersendiri di Paroki St Martinus.
Selain bertugas sebagai Imam beliau juga menjadi Perwira TNI yang menjabat sebagai Pimpinan Kedinasan Khusus (Bintal Pembinaan Mental ) Lanud Sulaiman di mana mempunyai tugas untuk memelihara serta meningkatkan kualitas mental dan spiritual, idiologi dan juga semangat juang para prajurit TNI. Romo Nasib juga telah menjadi jembatan penghubung yang baik antara pihak Lanud Sulaiman dengan pihak gereja St.Martinus. Semoga dengan kehadiran Romo Nasib selama kurang lebih 2 tahun ini, meninggalkan jejak karya penggembalaan yang baik dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
Selanjutnya kesan dan pesan disampaikan oleh Romo Paroki St Martinus yaitu Romo FX. Wahyu Triwibowo. Beliau menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Romo Nasib selama kurang lebih 2 tahun membantu memberikan tenaga pelayanannya bagi umat di St Martinus yang sebenarnya tugas beliau adalah di Angkatan Udara Lanud Sulaiman, 100% Romo dan 100% TNI. Sangat luar biasa.
Selanjutnya pesan dan kesan dari Romo Nasib. Beliau menyampaikan 3 kata ajaib yaitu maaf, minta tolong dan minta doa. Minta maaf bila selama melayani di Paroki St Martinus dan TNI Polri kurang berkenan di hati bapak ibu. Minta tolong untuk senantiasa menjalin kerjasama yang baik dengan pihak Lanud Sulaiman karena kita hidup di lingkungan Kesatriaan. Dan terakhir minta doa bagi seluruh Imam, karena mempunyai tugas dan perutusan yang berbeda-beda namun tetap satu. Pesan terakhir disampaikan juga buat teman- teman untuk mengingat “Single itu Prinsip, Jomblo itu Nasib”.
Pesan dan kesan terakhir dari Romo senior yaitu Eyang Sahid sebenarnya sangat kehilangan informan dari Romo Nasib, yang berkaitan dengan Negara. Harapannya sebagai seorang Imam di tengah tentara hendaklah menomor satukan anak buah. Hal ini sesuai dengan prinsip kekristenan kehidupan Katolik di mana Kristus selalu menomor satukan umat, sedangkan untuk dirinya sendiri berada di belakang. Berpinsip pada “Senang melayani, melayani dengan senang” dimanapun berada.
Acara terakhir dilanjutkan dengan serah terima kenang-kenangan dari DPP dan umat St Martinus kepada Romo Nasib berupa cincin, dimana penyerahannya diwakilkan oleh Romo Wahyu dan bpk Andy Suryadi. Dari bidang Komsos juga memberikankenang-kenanganberupalukisankarikatur RomoNasib, yangdiwakilkan oleh Romo Yudhi dan pak Yanto selaku Ketua Bidang Komsos.
Selamat bertugas dan berkarya di Akademi Angkatan Udara Adisucipto Yogyakarta dan di Gereja Katolik St Michael pangkalan Adisucipto Yogyakarta, semoga bisa menjadi berkat bagi banyak orang, Amin.