Pribadi St. Yosef tidak banyak disebut dalam kisah-kisah suci Gereja dan juga dalam KItab Suci. St. Yosef hanya disebut dalam kisah kelahiran Yesus. Perannya tidak pernah ditonjolkan dan ia tidak pernah tampil sebagai aktor utama dalam panggung sejarah keselamatan. Bahkan kematiannya pun tidak pernah disebutkan secara jelas di dalam kitab suci. Dibalik semuanya, kiprahnya dalam sejarah rencana keselamatan Allah kepada manusia sangat besar. Ia telah menjaga Bunda Maria dan Yesus. Allah telah memilih St. Yosef menjadi pelindung keluarga kudus Nazareth. Ia menjadi suami Maria yang tulus. St. Yosef tampil sebagai sosok yang rendah hati, tulus, sederhana, dan total dalam melindungi Bunda Maria dan Kanak Yesus.
Pada Tahun 1989, Paus Yohanes Paulus II menyampaikan suatu refleksi dan penjelasan yang sungguh indah mengenai panggilan unik St. Yosef dalam rencana keselamatan Allah, dengan ensikliknya yang berjudul Redemptoris Custos (Pelindung Sang Penebus). Meskipun perannya amat penting dalam karya penebusan, St. Yosef tetap setia untuk terus berkarya di belakang layar. Keutamaan yang tersumbunyi itu tetap mamancar dalam ketulusan, kesetiaan, kejujuran, dan kesederhanaan yang menguatkan kehidupan Gereja Semesta, bahkan umat dunia
Tahun 2021 Paus Fransiskus dalam Ensiklik Patris Corde menetapkan sebagai tahun Santo Yosef. Penetapan ini bertepatan dengan peringatan 150 tahun Pemakluman Santo Yosef sebagai Pelindung Gereja Semesta. Bagi Paus Fransiskus, Santo Yusuf adalah figur yang cocok bagi Gereja dan Dunia, yaitu sebagai model orang yang bekerja di belakang layar demi kepentingan dan keselamatan umat manusia. Di masa pandemi korona ini, orang-orang biasa seperti dokter, perawat, guru, pekerja publik, dan para relawan, mendedikasikan hidupnya bagi keselamatan umat manusia. Mereka itu tidak menjadiheadline berita di media, namun tulus mengabdi dan melayani. Itulah contoh aktual semangat St. Yusuf: Ia seorang ayah dan pekerja yang tulus. Ia melindungi Maria dan Yesus demi keselamatan umat manusia. Tanpa banyak tampil dan dalam diam, ia turut dalam karya keselamatan Allah. Krisis global karena pademi korona menantang kita berbela rasa sepertiYusufyangsaleh. SalamMo’wah