Dalam rangka membangkitkan semangat baru bagi pelayan liturgi, bidang liturgi St. Martinus mengadakan sarasehan yang dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Januari 2022 bertempat di ruang Bina Iman pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan kembali visi bidang liturgi yaitu membangun liturgi yang sakral, indah dan dinamis dalam semangat kerendahan hati, menjalin komunikasi antar pelayan liturgi, serta mendapatkan gambaran program kerja dari masing-masing seksi di bidang liturgi pada tahun 2022 ini.
Acara yang dipandu oleh Bapak Bernadus dan Ibu Dhevi sangat menarik karena diselingi dengan gerak dan lagu sehingga membuat antusias peserta sarasehan. Antusiasme dibuktikan dengan adanya keterlibatan peserta secara aktif dalam setiap sesi. Acara sarasehan diawali dengan sambutan Ketua Bidang Liturgi Bapak Setyo. Beliau mengajak semua pelayan liturgi membangun komunitas yang nyaman, apabila ada perbedaan pendapat/pemikiran jangan dijadikan sebagai ‘batu sandungan’ dalam pelayanan. Hal ini selaras dengan Romo Wahyu dalam sambutannya. Beliau memiliki suatu harapan bahwa semangat pelayanan yang kita berikan semoga dapat menjadi sumber kekuatan. Melayani berarti memberikan sesuatu. Sebagai puncak acara, Romo Yudhi menyampaikan materi dari Injil Yohanes 2:1-11 tentang mujizat air menjadi anggur yang dilakukan oleh Yesus. Beliau menyampaikan, dalam mujizat itu ada peran serta atau keterlibatan Bunda Maria.
Bunda Maria yang melihat ada kejadian kekurangan anggur dalam pesta tersebut menyampaikan pada Yesus. Maka, kita sebagai pelayan liturgi diajak secara disposisi batin mempunyai hati seperti Bunda Maria yang peduli dan peka terhadap keadaan terutama dalam mendukung kegiatan Perayaan Ekaristi. Ada tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah perayaan liturgi. Maka, pelayan liturgi pun diharapkan memiliki hati yang serupa seperti Bunda Maria.
Sesi berikutnya adalah presentasi dari masing-masing seksi tentang perencanaan program kerja yang akan dijalankan selama tahun 2022. Presentasi dari seksi asisten imam, tata tertib (tatib), misdinar, lektor, pemazmur, organis, perangkai bunga, koor, busana dan aset liturgi serta dari seksi teks liturgi. Acara yang berlangsung sampai pukul 14.00 WIB dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid 19 sehingga dilakukan secara terbatas dan mengikuti protokol kesehatan.
Terimakasih atas segala dukungan dari Romo Wahyu, Romo Yudhi dan Dewan Pastoral Paroki sehingga acara ini dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.