Asisten Imam St. Martinus
Sabtu, 27 November 2021 menjadi momen yang sangat berharga bagi 44 orang anggota Asisten Imam yang hadir pada perayaan ekaristi di Aula Gereja Santo Martinus, mengingat hari itu sebagai penghargaan, perhatian dan ucapan terima kasih untuk 20 orang asmam yang purna tugas karena sudah menginjak usia diatas 70 tahun dan beberapa karena masalah kesehatan sehingga harus mengakhiri masa pelayanannya sebagai asmam.
Ke 20 orang asmam tersebut antara lain : Pak Soeharsono, Pak Soetikno, Pak Tatang Prawira, Pakk Soekardjo, Pa Martadji, Pak Jumidi, Pak Suhariyono, Pak Darmawan, Pak Supriyono, PakBennyHermawan,PakPartono, Pak Syam Sumantri, Pak Eka, Pak Suparwi, Pak Tjaidinoor, Pak Mulyono, Pak Lestoro, Pak Paulus Karta, Pak Kumala dan Pak Budi.
Romo Yudhi menyampaikan sukacita danpengalaman dalamperjumpaannyadengan seorang asmam dalam pertemuan di lingkungan. Seorang asmam bukan hanya sebagai pelayan dalam perayaan ekaristi saja tetapi ia mampu juga menghadirkan Allah dengan kasih dan pelayanannya kepada orang-orang yang dijumpainya. Seperti bacaan Injil yang diambil dari Lukas 21: 34-36 kita diajak senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa, supaya beroleh kekuatan dan kita siap di hadapan Anak Manusia. Yang perlu disiapkan oleh kita adalah sikap batin kita yang sungguh berjaga-jaga sambil berdoa sehingga tidak perlu gelisah dan khawatir tetapi dengan penuh syukur atas karyanya bagi kita, menjadi pribadi pendoa sebagai relasi dengan Tuhan. Dengan demikian kita sebagai asisten imam belajar menjadi rendah hati dan membangun karya keselamatan dengan penuh syukur dan sukacita dalam melayani.
Acara dilanjutkan dengan sharing pengalaman sebagai asisten imam yang diwakili oleh Pak Partono, Pak Darmawan, Pak Syam Sumantrik, Pa Soekardjo dan Pak Suharsono dilanjutkan pemberian sertifikat dan cendramata dari Paroki St. Martinus bagi mereka yang purna tugas asmam.
Dalam pengantarnya Romo Yudhi juga menyampaikan lima hal yang menjadi arahan untuk asisten imam :
- Menjadi pemimpin untuk diri sendiri, seperti disiplin dan ketaatan dalam panggilan sebagai pelayan umat
- Sikap batin ketidakpantasan, dengan kerendahan hati dalam berproses, dalam identitas dan aktifitas yang sesuai dengan yang kita hadapi atau kita jalani.
- Semangat dalam pelayanan, berjiwa muda, sukacita dalam pelayanan.
- Membangun Gereja dengan karya-karyanya sehingga dapat dinikmati seluruh umat, tantangan bagi kita yang masih apa yang dapat kita berikan pada gereja.
- Menjadi seorang asisten imam merupakan pengalaman iman yang akan terus menumbuhkan iman dalam pribadi.
Ada perumpamaan yang Yesus sampaikan kepada kita “Anggur baru harus ditempatkan di kantong yang baru” kelompok Asmam merupakan suatu wadah, yang memiliki aturan-aturan, tetapi anggur berupa semangat, spirit pelayanan akan tetap bertahan, hanya wadahnya yang harus selalu baru untuk terus menyimpan semangat pelayanan bagi umat di paroki.
Pesan bagi Pengurus Asmam pun disampaikan oleh Romo Wahyu dalam misa hari minggu 28 November 2021 pukul 10.00 yang bersamaan dengan pengukuhan Pengurus Asmam periode 2021/2024. Berjalan bersama dan berpartisipasi dalam reksa pastoral dengan semangat pelayanan yang penuh sukacita menghadirkan Allah di tengah umat sekaligus dengan proses Sinode mengangkat persekutuan, partisipasi dan misi kita sebagai anggota Gereja. Semoga Asisten Imam Paroki Santo Martinus semakin guyub dan sukacita dalam pelayanan. Amin.