Mrk. 3:13-15
Syalom aleikhem.
Mrk. 3:13
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.
Et ascendit in montem et vocat ad se, quos voluit ipse, et venerunt ad eum.
Kisah beralih tempat, tak lagi di danau melainkan di bukit. Tuhan Yesus berpindah tempat meski masih di wilayah Galilea juga. Injil tak mencatat nama bukit yang dimaksud. Yang jelas, di atas bukit itu ada orang-orang yang dikhususkan-Nya. Tuhan mengajak beberapa orang yang dipilih-Nya. Lalu, mereka ikut ajakan Tuhan. Di atas bukit itulah Tuhan menyendirikan beberapa orang dari antara orang banyak. Adegan di atas bukit tak diikuti oleh ribuan orang, tapi oleh beberapa orang saja.
Mrk. 3:14-15
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil ** dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Et fecit Duodecim, ut essent cum illo, et ut mitteret eos praedicare ** habentes potestatem eiciendi daemonia:
Dua belas, inilah jumlah orang yang dipilih Tuhan. Kedua belas orang diangkat- Nya menjadi murid-murid terdekat-Nya dengan beberapa tugas khusus. Ayat 14- 15 menyebut tiga: (1) menyertai Yesus, (2) diutus memberitakan Injil, (3) mengusir setan dengan kuasa dari Yesus. Kata “(di)utus” pada ayat 14 berbunyi “apostelli” dalam bahasa Yunani, seakar dengan “apostolos” (haraah: ‘utusan’ atau ‘rasul’).
Kedua belas orang khusus yang dipilih Tuhan disebut “rasul”. Kata ini serapan dari bahasa Arab. Kata aslinya dalam Injil berbahasa Yunani adalah “apostolos”. Secara haraah, apostolos berarti ‘orang yang diutus’ alias ‘utusan’. Kata “apostolos” diterjemahkan menjadi “rasul” dalam bahasa Indonesia. Rasul artinya ‘orang yang diutus’. Itulah salah satu tugas yang disebut pada ayat 14. Kedua belas orang disebut “rasul” karena mereka diutus oleh Tuhan Yesus.
Apa maksudnya “menyertai Dia”? Terus bersama-sama dengan Tuhan Yesus dan ikut ke mana saja Beliau pergi. Itulah kenapa para rasul (harus) meninggalkan keluarga mereka. Ya, karena Tuhan Yesus pindah-pindah tempat, keliling ke mana-mana. Para rasul ikut pindah- pindah juga bersama-Nya. Dengan itu, diharapkan para rasul punya ikatan batin yang khusus dan lebih mudah belajar dari Tuhan. Kebersamaan sepanjang waktu memudahkan orang mengenal satu sama lain.
“Memberitakan Injil” artinya menyampaikan kabar baik mengenai kasih Allah, bahwa Allah akan menolong umat-Nya. Perlu kita ingat, Injil yang dimaksud ayat ini bukanlah Injil dalam bentuk kitab karena memang belum ada. Ayat ini tidak bermaksud memberi tahu kita bahwa waktu itu sudah ada kitab bernama Injil, lalu para rasul diminta menyiarkan isinya ke mana-mana. Tidak! Bukan demikian. Buanglah jauh-jauh gagasan itu sebab tak cocok dengan kenyataan kala itu. Injil yang dimaksud adalah kabar lisan.
Terakhir, “mengusir setan” dapat dilakukan oleh para rasul dengan kuasa dari Tuhan Yesus.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu A.
Katekis Daring (YouTube: KATKIT Katekese Sedikit)