Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat luar biasa pada semua sector dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya di Indonesia akan tetapi juga diseluruh dunia. Dalam tulisan ini penulis hanya membahas dan/atau menyoroti terhadap anak muda (generasi milenial) khususnya mengenai masalah sector kesehatan fisik telah menyebabkan banyak dampak terkait dengan sector-sektor terkait dengan kesejahteraan manusia. Sejak awal tahun 2019 Pandemi Covid-19 terbukti telah memberikan tekanan pada kondisi Negara Indonesia disegala sector, diantaranya sektor perekonomian secara global, social, kesehatan, Pendidikan,Perdagangan Internasional, kesejahteraan masyarakat, dan lain-lain. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hasil sensus tahun 2020 total penduduk Indonesia mencapai270,2JutaJiwa,dangenerasimuda(mileneal) yanglahirpadatahun1981sampaidengantahun 1996 atau berumur antara 24 tahun sampai dengan 39 tahun sebesar 25,87%. Dan berdasarkan hasil penelitian laporan resiko global 2021 yang diterbitkan World Economic Forum bersama Zurich Incurence Group menyebutkan bahwa 80% generasi muda di seluruh dunia mengalami penurunan kondisi mental selama Pandemi Covid-19, sedangkan menurut platform kesehatan Halodoc konsultasi kesehatan mental ini mengalami kenaikan hingga 300% selama masa pandemic. Berdasarkan data tersebut diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pandemic Covid-19 telah membuat kesehatan masyarakat terutama dikalangan generasi muda menjadi menurun, hal ini disebabkan karena bidang pendidikan (masalah sarana dan prasarana) yang terbatas pada pengaksesannya dan juga bidang ekonomi yang terpukul tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat secara riil.
Kesehatan mental adalah sebuah kondisi dimana individu terkait dengan kesehatan emosional, psikologi dan social, dimana invidu berpikir, merasakan dan bertindak dalam kehidupannya sehari-hari, Pada masa Pandemi Covid-19 ini menjadi penyebab terjadinya penurunan kesehatan mental, sehingga menjadi stress atau tekanan terkait dengan ketidak pastian akan lingkungan yang sehat, keadaan ekonomi yang tidak menentu, rasa takut dan cemas tentu merupakan sebuah respon yang wajar dalam menghadapi sebuah ancaman, terjadinya depresi yang disebabkan salah satu ciri kecemasan yang berkepanjangan yang menyebabkan terhambatnya aktifitas dan menurunnya kwalitas fisik,
Dengan terjadinya Pandemi Covid-19 ini sekolah yang dilakukan secara daring menyebabkan sebagian besar remaja dan pemuda usia sekolah dan kuliah akan menggeser jadual waktu istirahat atau tidurnya, sehingga kegiatan bangun pagi juga akan tergeser dengan bangun siang, yang mana akan menggeser pola makan dan pola kegiatan yang lainnya, hal ini akan membawa dampak yang sangat besar dalam kebiasaan para generasi muda dalam masa usia produktif.
Disamping dampak-dampak sebagaimana yang telah diuraikan diatas terhadap generasi muda (generasi mileneal) ada juga manfaat pandemic Covid-19 yaitu telah membawa oerubahan arah tatanan dunia, setidaknya dalam hal teknologi informasi digital dan otomatisasi, secara praktis, semua pihak terkait harus menciptakan pendidikan dan pelatihan yang menarik dengan dasar literasi teknologi. Generasi muda harus lebih maju untuk meneruskan kreatifitas, inovasi, soft skill yang dapat membangun Negara dan menjawab tantangan dunia atas dampak pandemic Covid-19. Menurut Penulis dengan adanya Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak negative disegala sector bagi umat manusia, tetapi kejadian ini merupakan suatu takdir yang tidak bisa ditolak oleh siapapun, kita selaku generasi muda harus kuat dan semangat menghadapi kenyataan ini dan siap bangkit, karena kalau kita mau usaha, tidak ada hal yang mustahil, semangat dan bangkitlah, pasti bisa jangan jadi generasi yang cengeng.
Demikian ruang konsultasi hukum dan/ atau tulisan ini yang dapat Penulis sampaikan, maaf Penulis tidak dapat menyampaikannya secara detail, karena terbatasnya ruang, semoga bermanfaat.