Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Sang Penyelenggara Kehidupan atas meredanya Covid-19 dan sekaligus sebagai pernyataan permohonan pertolongan kepada Bunda maria supaya dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan rencana dan kehendak Allah, kami umat Lingkungan St. Anna Bumi Asri Mekar Rahayu, menyelenggarakan Ibadat Novena Tiga Salam Maria selama 9 hari berturut-turut. Novena tersebut dimulai dari tanggal 8 Mei sampai dengan Tanggal 16 Mei 2022.
Pada mulanya kami, para penggagas penyelenggaraan Novena ini merasa agak kuatir, jangan-jangan tidak ada yang mau hadir. Kekuatiran itu menghantui hati dan pikiran kami, karena beberapa tahun lalu, jauh sebelum Covid-19, kami pernah mengadakan novena yang serupa, namun kehadiran umat sangat sedikit, akhirnya Novena dilanjutkan sendiri-sendiri di rumah masing-masing. Puji Tuhan dalam Novena kali ini kehadiran umat sangat menggembirakan. Kehadirannya diantara 18 – 20 orang, bahkan pada penutupan dihadiri oleh 26 orang.
Semoga tidak berlebihan kalau pengalaman ini kami maknai sebagai indikasi, bahwa iman umat lingkungan St. Anna dan kerinduan untuk bersekutu, berkumpul semakin bertumbuh dan berkembang. Indikasi lain, sebelum mengadakan Novena, dalam rangka berbagi suka cita Paskah, kami umat lingkungan St. Anna secara spontan melakukan bakti sosial dengan berkunjung kepada umat yang sakit dan lanjut usia dengan memberikan bingkisan, serta berbagi sembako kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, yaitu kepada mang-mang becak dan para pemulung.
Novena Tiga Salam Maria yang dilaksankan selama 9 hari itu dikemas dalam bentuk Ibadat Sabda (kecuali hari ke-9). Firman Tuhan diambil dari bacaan harian sesuai kalender Liturgi. Pemimpin ibadat dan pembawa renungan bergiliran oleh 4 orang (Bp. Ronald, Bp. Djoko, Bp. David dan Bp. Endang). Dengan demikian warna renungan sangat berfariasi dan dihaapkan dapat menambah wawasan penghayatan iman, suasana ibadat pun sangat hidup namun tetap hidmat.
Puncak Novena ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi, dipersembahkan oleh Romo Agustinus Darwanto, Pr. Dalam homilinya Pastor Paroki meneguhkan kami, bahwa Bunda Maria sungguh penolong abadi. Dari pengalaman pastoralnya ketika melayani umat di luar pulau Jawa, ia menceritakan seorang anak autis yang menyelamatkan kedua kakaknya ketika terjadi bencana alam, tanah amblas. Dengan keberanian yang di luar nalar, ia mampu mengangkat kedua kakaknya ke atas atap rumah, supaya tidak terseret dan terkubur tanah. Ketika bertemu dengan anak tersebut Rm. Darwanto bertanya kepadanya, mengapa kamu berani melakukan hal itu? Dengan yakin anak itu menjawab bahwa Bunda Marialah yang menolong dan memberi keberanian kepada saya!
Sharing tersebut semakin meneguhkan keyakinan kami akan peranan Santa Perawan Maria dalam kehidupan para murid Kristus, bahwa dia adalah Bunda Gereja yang selalu hadir mendampingi dan menguatkan setiap orang yang memohon pertolongannya.
